"Eh, istriku. Kenapa masih duduk manis di pangkuan Mas? Apakah—kamu masih merindukan, Mas?" goda Haykal.
"Mas Haykal, ih!" kesal Amanda, berpipi merah muda, kemerahan merona.
"Habisnya kamu ini tiba-tiba marah dan dengan tidak jelas kamu mengatakan kalau Mas jahat kepada kamu," ucap Haykal. "Padahal Mas tidak pernah melakukan apa yang seperti kamu katakan," sambungnya.
Amanda tertunduk. Tetap saja Amanda masih gengsi mengakui kesalahpahaman yang telah membuatnya resah itu.
"Baiklah, Mas yang salah. Mas minta maaf karena membalas pesan dari Tiara. Tanpa sepengetahuan kamu sayangku—" ucap Haykal.
"Tapi bisakah kamu menjelaskan dulu, Apa yang membuatmu begitu marah hanya karena mas membalas pesan Tiara yang mungkin tidak ada isinya gitu?" tanya Haykal.
"Katakan, apa yang Mas pilih terdahulu untuk aku jelaskan. Caraku membencimu, atau caraku mencintaimu, Mas?" Amanda bertanya dengan nada ketusnya, masih tidak ingin mengaku jika dirinya salah.