"Lah, kenapa menangis, nduk?" tanya Haykal.
"Huhu, aku pernah membunuh banyak orang dengan belati di masa lalu. Gimana, dong? Hua …." Amanda menangis.
"Astaghfirullah hal'adzim, kapan? Kenapa?" tanya Haykal panik.
"Saat itu … aku, sedang main game. Terus aku memainkan peranku sebagai seorang kesatria yang berkuasa. Aku bunuh semua orang yang menghalangi caraku mendapatkan mahkota raja. Apakah aku bisa di maafkan?" Amanda menangis bak anak kecil yang sedang melakukan kesalahan dan kejatuhan.
Seketika, raut wajah Haykal langsung berubah datar. Istrinya itu rupanya tingkahnya random sampai membuatnya tak bisa berkata-kata. Gadis bertubuh ramping itu masih saja menangis sampai membuat Haykal harus membungkam bibirnya menggunakan bibir juga.
"Hmph …."
Saking gemasnya, Haykal langsung memeluk sang istri sampai membuat istrinya tak bisa berkata-kata karena memang dirinya malah masih merasa bersalah.
"Lepaskan!" Amanda malah kesal.