"Assalamu'alaikum, ya zaujati. Kamu mau kemana? Wangi, rapi dan cantik seperti ini—"
"Urgent!" teriak Amanda. Padahal, suaminya belum selesai bicara.
Haykal sendiri juga tidak mengerti apa yang dimaksud sang istri, "Maksudnya … Apa yang urgent?" tanya Haykal mengadahkan tangan.
"Aku belum jawab salam, ya? Ehem, wa'alaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh," segera Amanda mencium tangan suaminya. "Lah, tadi udah jawab aku!"
Amanda kembali terdiam, wajahnya terlihat sedang dalam keadaan sibuk memikirkan undangan yang diberikan dari Tiara. Terus berputar mengitari suaminya, namun dengan bibir yang masih terkunci.
"Sayang, kamu kenapa, sih?" tanya Haykal. "Apa yang sedang kamu pikirkan?" lanjutnya heran.
Tak mendengar apa yang suaminya tanyakan, Amanda malah masih sibuk mengetuk-ngetuk keningnya sendiri. "Haduh, kenapa, ya? Harus mikir keras ini!" serunya dalam hati.
"Sayang—"
"Amanda, Sayang …."
"Amanda!" Haykal mulai kesal.