Sebutan sayang itu membuat Tiara meradang. Tiara merasa jika sebutan itu sudah terlalu dalam, dan itu artinya Haykal menikah dengan Amanda tanpa paksaan. Tapi memang kenyataannya, mereka berdua menikah tidak ada unsur keterpaksaan. Murni atas persetujuan mereka berdua.
"Kita cari tempat untuk mengobrol saja, bagaimana? Hmm … Amanda, apa kamu tidak keberatan?" usul Tiara.
Amanda menggeleng dan tersenyum. Sebaiknya memang seperti itu karena Haykal tidak mungkin akan berpaling darinya. Saat itu, Amanda dan teman lelaki Tiara sedang mengobrol masalah lain, sementara Haykal dan Tiara sedang memesankan makanan untuk mereka berempat makan bersama.
"Mas, kalian menikah selama itu … apa sebelumnya, kalian menikah dengan terpaksa? Bukankah dulu, kamu mau menikah dengan gadis yang bernama Nia, tapi kamu juga menolak? Lalu, bagaimana dengan dia? Siapa Amanda ini?" tanya Tiara.