"Kamu, benar-benar gila, Sari!" Desis Lintang.
"Gila? Haha, benar!! Seratus untukmu, Lintang. Aku memang sudah gila, gila karena aku terlalu mencintai lelaki yang kau sebut dengan kata, suami itu!" Decak Sari.
"Aku, menikahinya karena, aku sangat mencintai Lintang. Apakah, aku tidak boleh menikahi wanita yang aku cintai, Sari?" dengus Aufar.
"Tidak! Kamu hanyalah milikku, Aufar!" tampik Sari.
"Cukup, Sari. Sadarlah, lepaskan Aufar. Dia sudah memilik istri. Istrinya juga ada bersamanya. Dia juga sudah menjadi seorang Ayah sekarang. Bukalah lembaran baru, InsyaAllah ... masih banyak seorang pria yang mampu menerimamu apa adanya, Sari." sahut Hafiz berusaha menyadarkan Sari.
Karena geram, Hafiz membawa Sari pergi dengan paksa. Aufar dan Lintang pun saling berpelukan. Mereka meminta maaf satu sama lain. Bukan malah, siapa yang salah terlebih dahulu. Tetapi, dengan meminta maaf, mereka berharap semua kesalahan pahaman di antara mereka cepat usai.