"Raka, segitu besarkah cintamu kepada Lintang?Bahkan, Lintang pun juga sudah punya suami. Mengapa kamu tetap saja masih mencintainya. Tak bisakah kau melihat aku yang ada di sampingmu ini Raka?" batin Maureen
"Em ... Raka!"
"Hey, Raka! Kamu sedang apa?" tanya Maureen.
"Lagi baca buku ... uh, maksud aku, aku sedang membaca artikel di ponselku. Kenapa? Ada apa? Ada hal yang penting, kah?" tanya Raka kembali.
"Lagi mikirin Lintang, ya? Apa, sih, yang kamu suka dari Lintang itu. Dia itu kan juga sudah bersuami. Kamu nggak boleh mengharapkan dia lagi," kata Maureen dengan lembut.
Mendengar perkataan dari Maureen, Raka terkejut dan langsung pergi begitu saja. Perasaannya memang salah, cintanya memang tidak tepat, tapi hatinya memang untuk Lintang seorang. Hanya Lintang. Sebenarnya, Raka juga bahkan sudah mencoba untuk melupakan rasa cintanya itu namun semuanya sia-sia.
***