Merasa sedang tidak enak hati, Aufar pun pulang ke rumah langsung ke pesantren untuk mengajar. Kemudian, siangnya ke perkebunan tanpa melihat ponselnya terlebih dahulu. Bahkan baterainya habis pun Aufar tidak sadar saking sibuknya.
Sedangkan Lintang sendiri beserta rombongan sudah berada di lokasi camp. Beruntung saja bukan di hutan atau di lapangan mana. Malahan, tempatnya di wisata wahana flying fox. Jadi masih banyak sinyal di sana. Bukan medan terjal juga. Bahkan di sana banyak objek foto untuk yang suka mengabadikan momen.
Masih harap-harap cemas, Lintang memikirkan suaminya yang tak kunjung memberinya kabar atau menanyakan kabarnya. "Ini kenapa Mas Aufar juga tidak ada chat atau telfon aku, sih? Kan aku sudah merindu padanya," gumamnya.
"Hish, memang pria mana ada yang peka. Ini sudah bikin salah juga, malah kek gini!" kekesalan Lintang sudah membakar hatinya.