Mendengar kata-kata itu, membuat Lintang semakin semangat berusaha melepaskan diri dari pelukan suaminya terayang. Akan tetapi, tubuhnya kalah besar. Lintang tidak kuasa melepaskan tubuh suaminya. Aufar terus saja menahan tawa, begitu saja sudah membuatnya tertawa. Kerandoman Lintang membuat Aufar terlihat jauh lebih muda dari usianya karena si buat tertawa bahagia.
"Sttt kalau Papa sama Ami denger, bisa bahaya loh, apa lagi di sebelah ada Yusuf, jadi kita mainnya pelan aja!" goda Adam sambil berbisik.
"Ihh Ustad cabul, aku nggak mau, lepasin!" Kata Airy juga berbisik.
"Suami sendiri dikatain cabul, kita kan juga pernah melakukannya, sekali lagi boleh dong." Adam semakin senang menggodanya.
Mata Airy terbuka lebar, bukan balik menggoda Airy malah menangis. Itu senjata pamungkas Airy, karena Adam paling tidak. bisa melihat seseorang menangis. Benar saja! Adam melepas pelukannya, dan mengusap air mata palsu Airy.