Aufar berusaha membangunkan sang istri yang masih tertidur nyenyak. Namun, Lintang ini tidak ingin segera bangun juga dengan alasan jika dirinya memang sudah sangat mengantuk. Mengalah, Aufar pun menyelimuti tubuh Lintang. Kemudian, Aufar pergi ke ruang tengah dan termenung di sana.
Malam itu, malam sangat dingin. Adam lelaki normal, ia juga punya syahwat. Ia hanya belum siap, ia takut akan menyakiti perasaan Airy jika memaksanya. Apalagi Adam memikirkan usia Airy yang terbilang masih muda.
"Ya Allah, aku terlalu memaksakan Airy nggak sih, dia masih butuh kebebasan, dan malah menikah denganku. Aku jadi nggak tega kalau begini. Tapi aku juga tidak ingin jauh darinya." Kata Adam duduk di kursi ruang tengah dengan lampu yang redup.
Ternyata Airy belum tidur, ia melihat Adam duduk dengan lampu redup, mendekatinya, dan merangkul tangannya. Kepalanya ia sandarkan di bahu Adam.
"Kamu belum tidur?" tanya Adam.