Chereads / Bright Light / Chapter 237 - Tak Pernah Berharap

Chapter 237 - Tak Pernah Berharap

"Ustadz," panggil Lintang lirih.

"Dalem, ya zawjati—" jawab Aufar dengan lembut.

"Ustadz tidak marah, 'kan?" tanya Lintang dengan raut wajah yang panik.

"Tidak dong!" sahut Aufar. "Tapi, lain kali tidak boleh seperti itu lagi, oke? Ustadz bilang saja kalau aku tidak tahu," lanjut Lintang tidak nyambung.

"Emm itu, aku belum siap. B-bagai mana dengan mu?" tanya Adam gugup.

Adam melepaskan pelukannya, dan langsung menarik selimut. Ia juga menutupi seluruh badannya menggunakan selimut itu. Airy heran, kenapa juga harus malu. Bukannya mereka sudah suami istri.

Malam itu menjadi malam panjang bagi Adam dan Airy, mereka masih membahas seputar malam pertama. Dengan polosnya, Airy mengatakan jika malam itu sudah malam ke 2 minggu mereka.

"Ustad, jangan tidur dulu dong. Masih banyak pertanyaan ini, tadi kan Ustad udah tanya tentang guru glambreh itu. Sekarang giliran dong." Kata Airy menggoncangkan tubuh Adam.

"Tanya nya besok aja ya," jawab Adam.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS