Sepanjang perjalanan, Lintang terlihat hanya diam saja. Aufar terus menatap istrinya dengan perasaan yang heran. Saat Aufar menanyakan kenapa? Lintang malah mengeratkan pelukannya dengan sang suami. Ada sesuatu dari kisah Pak Furqon yang belum Aufar ketahui rupanya.
Dalam keheningan sore itu, lamunan Airy terpecah karena ada yang melempar botol susu beruang ke pipinya yang mulus itu. Tepat saat mereka berhenti di lampu merah, namanya juga Airy, ia terpancing dan kesal, lalu turun dari motornya.
Tok... tok....
Airy mengetuk kaca mobil itu, pemiliknya membukanya, lalu di lempar lah botol kaleng itu ke pangkuan orang itu.
"Lain kali, kalau buang sampah pada tempatnya, jangan sembarangan lagi. Wajahku ini bukan sampah!" Tegas Airy.
"Heh, suka-suka saya dong, kamu anak kecil nggak ada akhlak ya, ngomong sama orang yang lebih tua begitu!" lebih galak ibu-ibu itu.