Malam itu, Lintang malah tidur di sofa. Dia tertidur begitu lelap di sofa yang empuknya kurang maksimal itu. Yah, karena dia kelelahan kesana-kemari mengurus sendirian. Tengah malam, Aufar mulai terbangun. Dia baru saja ingin ke kamar mandi, tetapi kakinya masih sakit jika di gerakkan dan tidak bisa jika harus jalan sendirian.
"Astaghfirullah hal'adzim, kenapa aku masih belum bisa jalan sendiri?" gumam Aufar. "Aku tidak mungkin mengganggu Lintang. Kasihan dia, pasti kelelahan karena mengurus segalanya," imbuhnya.
"Tapi aku benar-benar tidak bisa jalan sendiri," lanjutnya dengan wajahnya yang murung.
Ingin meminta bantuan kepada Airy, namun ketika melihat wajah Airy yang seperti itu, ia pun beruasaha berjalan sendiri di kamar mandi. Awalnya berjalan dengan mulus, saat beberpa langkah kedepan ia hampir terjatuh dan menabrak meja, lalu tidak sengaja menjatuhkan sendok.
