"Assallamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh!" Lintang membuka gorden secara perlahan.
Nampak Aufar sedang memainkan ponselnya, lalu menelfon seseorang. Dia mengetahui kedatangan Lintang, dan memberi kode kepada calon istrinya itu untuk duduk di bangku yang ada disebelah tempat periksa.
"Assallamu'alaikum, iya, Pak, gimana? Maaf tadi saya ada urusan sedikit. Jadi tidak tahu jika Bapak menelfon saya," Suara Aufar yang lembut nambun tegas itu, membuat Lintang senyum-senyum melihatnya.
"Oh, Lintang! Istighfar! Astaghfirullah hal'adzim, dosa woy, dosa!" Hati dan pikiran Lintang ternyata masih sadar dan masih mampu menasihati dirinya sendiri.
Ia duduk di samping Adam, hingga membuat Adam menjadi gugup saat menjawab telfon dari orang penting. Berusaha tenang dan tidak grogi, tetapi Adam tipe orang yang jarang bergaul dengan wanita, jadi ia sedikit gugup ketika Airy di sampingnya.