"Assallamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh," salam Lingang dengan suara yang lembut, tidak seperti biasanya.
"Wa'alaikumsallam warahmatullahi wabarokatuh,"
"Howalah, Lintang. Ayo, duduk dulu. Salim dengan orang tuamu, Umi nenekmu, dan juga paman Roman," perintah Kyai Besar sambil menunjuknya.
Lintang masih bingung dengan kedatangan kedua orang tuanya beserta dengan Umi Husna dan Roman. Ia berusaha mengingat-ingat kesalahan apa yang telah ia lakukan, sehingga keluarganya datang kepesantren. Soal kepindahan Lintang ke MA juga hanya rahasia ustadz Yusuf, ustadzah Anisa dan juga Bintang saja.
"Umi, ada apa, sih?" bisik Lintang kepada Umi Husna
"Umi .... Ya, kangenlah dengan cucu kesayangan Umi ini. Emm udah besar aja—" sahut Umi Husna menarik dagu Lintang.
"Baru dua minggu lalu kita ketemu Umi. Lah, masa iya udah kangen saja!" seru Lintang kurang percaya saja.
