Bukan Lintang jika saat bersama Bintang sangat manja. Ia marah-marah tidak jelas saat di ruang kesehatan, hingga membuat telinga Bintang sampai sakit mendengarnya.
"Pengenku cekik dia itu, Bang. Aku yakin kalau Halimatus itu yang ... uhuk-uhuk, jahatin ... uhuk-uhuk ... aku!" tuduh Lintang sambil terbatuk-batuk.
"Dan lagi, uhuk-uhuk ... aku akan membuat dia lebih dari ... uhuk-uhuk... ini!" sambungnya lagi dengan kaki menendang-nendang.
"Sudahkah kamu ngomelnya?" bisik Bintang sambil membungkam mulut saudari kembarnya itu menggunakan kue brownis kesukaannya.
"Eh, Abang! Ini ... ini .... dapat brownis ini dari mana?" tanya Lintang dengan mulut penuhnya.
"Tadi siang Abang beli di depan sana. Sudah, ya
... ayo, kamu lanjutin makannya. Setelah ini, langsung kembali ke kamar. Abang ada tadarus malam ini—" tutur Bintang memberikan semua brownis itu.