"Aw, sakit tau!" jerit Devi.
"Itu baru tidak seberapa, jika lu cari masalah dengan gue lagi. Gue pastiin, lu pulangnya dengan kaki pincang!" Lintang melepaskan cengkeramannya, kemudian duduk.
"Wah nggak nyangka, ya. Dia berani, loh, melawan Devi. Padahal seperti yang kita tahu, sampai saat ini padahal belum ada yang berani melawannya," bisik salah satu siswa di kelas itu.
Setelah kelas usai, Lintang tergesa-gesa mencari jilbabnya. Dia menyadari jika jilbabnya memang sudah tidak ada di tangannya. Dia tidak melihat jilbabnya jatuh di manapun juga. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk shalat dzuhur di mushola terlebih dahulu, walaupun bandel, Lintang tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang muslimah. Saat ia shalat, siswa yang bajunya masih bau kuah soto itu pun mengambil salah satu sepatu Lintang dan membuangnya di tempat sampah.
"Mampus lu! Huh, siapa suruh ngancam gue. Ayo cabut!" ujar Devi mengajak Rani.