Bruuk!!!
Suara seperti sesuatu yang berat terjatuh pohon. Dia adalah Lintang. Gadis kebanyakan tingkah yang jatuh dari atas pohon karena di lempari krikil oleh ustadz Yusuf dan santri yang sedang tugas patroli. Lintang merasa tidak bersalah, dengan wajahnya yang seperti menantang, ia berteriak kepada ustadz Yusuf, karena ia belum tahu siapa ustadz Yusuf itu.
"Woy! Asem kok, maksud kalian apa lempar-lempar krikil segala? Ajak gelud, hah?" ketus Lintang sembari teriak-teriak.
"Assallamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh, Ukhti—" salam dari Salim, santri yang ikut patroli dengan ustadz Yusuf.
"Dia kan ... Lintang, adik kembarnya Bintang, bukan? Oh ... ini yang di maksud Bintang kalau adiknya itu gadis yang berbahaya? Hahahaha calon adik iparku ini benar-benar unik!" seru ustadz Yusuf dalam hati.
"Malah bengong, sih? Kenapa? Dah lah males menanggapi kalian Assallamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh!" salam Lintang langsung pergi begitu saja.