Tak puas dengan kecuekan Lintang, Halimatus kembali ingin membuat Lintang merasa malu ketika mengaji. Setahu Halimatus, Lintang belum bisa mengaji sama sekali. Padahal, Lintang sudah belajar beberapa Alkitab di pesantren milik pamannya, Roman. Bahkan hampir saja khatam semuanya. Dia juga hanya duduk termenung di dekat kedua temannya.
"Assallamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh, wahai anak baru—" salam Halimatus dengan wajahnya yang sinis.
"Wa'alaikumsallam warahmatullahi wabarokatuh. Hish, ada apa?" sahut Lintang santai.
"Ini saatnya aku memperlakukan kamu. Kesal sekali sendiri aku, dengan anak ini. Yah, berhubung Ibu (Sebutan untuk istri Kyai di pesantren) sedang pergi," kata Halimatus dalam hati.
"Kamu kenapa tidak ngaji? Ambil sana Al-Qur'an, kita atau apa lah. Jika kamu masih pemula, ya ambil Iqra' sana!" pinta Halimatus sewot.
