Meski tidak diperlakukan dengan baik oleh Kaka iparnya, Nia tetap tidak pernah berkata apapun kepada ustadz Khalid. Namun, tetap saja ustadz Khalid mengetahui apa yang terjadi dengan istrinya.
Ustadz Khalid menghela napas. "Sayang, kita ini tinggal di rumah kita sendiri. Kamu diinjak kakinya hingga merah seperti ini, kenapa kamu tidak mengatakannya kepadaku? Kenapa aku juga harus diam?" tanya ustadz Khalid sembari mengobati luka Nia.
"Tidak masalah, ustadz. Saya masih kuat, kok! Ustadz tenang saja," ucap Nia.
"Tenang? Bagaimana bisa saya bisa tenang?" sulut ustadz Khalid. "Kamu harus banyak belajar dengan Amanda lagi, ya. Dia sangat jago mengalahkan seseorang. Saya bukan membandingkan kamu dengan Amanda, tapi Amanda adalah guru yang baik, untuk ki melawan orang seperti dia," sambung ustadz Khalid, matanya menunjuk kamar sebelah. Di mana kamar sebelah memang kamarnya kakak angkatnya.