Chereads / Bright Light / Chapter 182 - Lamaran Yang Sempat Tertunda

Chapter 182 - Lamaran Yang Sempat Tertunda

Sesampainya di rumah, Amanda segara menyiapkan sarapan untuk suaminya yang belum kembali dari masjid. Sesekali, ia menengok ke kamar bayi kembarnya untuk memastikan jika kedua bayinya masih terlelap.

Memang sudah terbiasa, Amanda sering meninggalkan kedua bayinya shalat di mushola setelah selesai nifas. Semua keamanan juga sudah diperhatikan. Amanda yakin jika kedua bayinya akan baik-baik saja.

"Sarapan pagi ini, bubur yang tadi aku beli sama goreng telur saja bagaimana, ya?" gumam Amanda.

"Hm, tidak lupa membuat tempe mendoan. Mas Haikal kan suka sekali dengan mendoan," celetuk Amanda.

Sedang sibuk-sibuknya memasak di dapur, tiba-tiba sepasang tangan merangkul memeluk dirinya dari belakang serta mengucapkan salam dengan lirihnya.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh," salamnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS