Masa nifas telah berlalu. Baik Amanda dan Nia masih belum melanjutkan kuliahnya karena memang sibuk dengan urusannya sendiri. Setelah shalat subuh berjamaah di mushola, Amanda mampir dulu ke rumah Nia yang memang masih menempati rumah lama keluarga Haikal.
Rumah milik pak Maliki kosong, dan memang dibiarkan kosong karena sebelumnya ada yang membuat kerusuhan sampai kaca jendela rumah pecah. Sementara itu, Haikal juga sedang membuatkan rumah baru yang masih dalam kawasan pesantren karena memang rumah yang sebelumnya ia tinggal di bersama dengan Amanda akan dijual beserta dengan rumah pak Malik juga.
Semua itu juga sudah dimusyawarahkan dengan Nia dan juga Amanda serta keluarga jika kedua rumah tersebut akan dijual. Awalnya memang Nia dan Amanda tidak setuju, karena rumah itu peninggalan dari pak Maliki dan banyak sekali kenangan begini Nia sendiri.