Di kampus, selama belajar pun Aisyah sama sekali tidak fokus. Tetap pikirannya tertuju pada suaminya yang belum juga memberikan kabar padanya. Ketika Aisyah berjalan pulang, ia merasakan sesuatu seperti menusuk hatinya.
Aisyah memegang tubuh bagian depan di dekat jantungnya. Sungguh ada sesuatu yang membuatnya merasakan sakit dengan tidak terasa, air matanya juga ikut mengalir.
Di lain tempat, Dishi sedang diintrogasi oleh Jackson Lim. Namun, beberapa kali Dishi di siksa, tetap saja Dishi masih bungkam. Cambukan, pukulan dan juga tamparan di terima oleh Dishi sampai wajahnya penuh luka dan darah mengalir di setiap luka sayatan.
Sayatan itu juga ditaburi garam oleh Jackson Lim. Teriakan kesakitan Dishi membuat Jackson Lim senang dan puas.
"Aku ingin menawarkan kerjasama kepadamu, Dishi. Selama aku hidup, aku mendengar jika kau ini adalah asisten yang sangat baik. Tak hanya itu saja, bahkan coaster yang paling bisa diandalkan oleh siapapun," ujar Jackson Lim.