"Ada apa dengannya? Jadi, ini aku tidak bisa masuk, kah?" tanya Rizki.
Ustadz Khalid menyarankan Rizki untuk datang lain waktu lagi karena tidak mungkin saat itu dia menerima tamu. Apalagi tamunya adalah seorang lelaki. Rizki memahami hal itu. Dia juga tidak mau membuat Nia semakin takut kepada pria. Meski sebelumnya mereka sempat bicara berdua dan itu hal yang sangat mengasyikkan bagi Rizki.
"Hm, mau bagaimana lagi? Memang dia mengalami trauma, jadi ... alangkah baiknya jika aku harus menjaga jarak darinya sementara waktu," gumam Rizki.
"Kamu datanglah besok kalau dia sudah baikan. Saya akan berikan nomor saya kepadamu, nanti kamu hubungi aku dulu. Jika Nia sudah mulai membaik, maka saya akan menghubungimu, bagaimana?" usul ustadz Khalid.
Rizki setuju saja. Dia pun berpamitan kepada ustadz Khalid dan menitipkan buah tangan yang ia bawa kepada ustadz Khalid. Dengan perasaan kecewa, Rizki pun pulang.
