Fei Livi masuk kembali ke toko.
"Dimana remaja itu?" tanya tuan Wong Jae.
"Ini hanya salah paham. Remaja itu sudah pergi karena saya juha sudah menyuruhnya untuk pergi. Apakah Bibi itu menerima kompensasi dari anda, tuan Wong Jae?" Fei Livi memastikan lagi.
"Bibi itu mengatakan jika sebenarnya hal seperti ini tidak perlu di besar-besarkan. Bibi itu juga mengatakan bahwa anaknya ini memiliki ... berkebutuhan khusus. Jadi memang harus sabar dan seharusnya Bibi itulah yang meminta maaf kepada remaja yang tadi, karena telah menilai bahwa remaja tadi adalah remaja yang nakal," ujar tuan Wong Jae.
"Huh, aku malah memarahi tuan muda. Pasti dia sangat terluka juga karena aku tidak mengejarnya," gumam Fei Livi dalam hati.
Fei Livi merasa bersalah jadinya. Dia memang seharusnya tidak mengusir Lee Seung Jo saat itu. Ternyata, memang pengelasan itu selalu di ujung sebuah permasalahan.