Usai berbelanja, Haikal mengajak Amanda untuk mampir terlebih dahulu ke masjid terdekat. Mereka belum shalat isya', jadi harus segera di tunaikan.
Kebetulan, di pinggir jalan ada sebuah masjid besar yang indah. Memang kebanyakan orang kampung akan kompak membangun sebuah masjid untuk tempat beribadah.
"Kamu hati-hati wudhunya. Perlu Mas jagain dari luar, tidak?" tanya Haikal dengan sejuta perhatiannya.
Amanda menggeleng. "Tidak perlu. Lagipula, setelah wudhu nanti, jika kita bersentuhan juga akan membatalkan wudhu. Biarkan aku sendiri saja. Aku akan berhati-hati," jawabnya.
"Baiklah, Sayang. Mas akan wudhu di sana. Mukenanya biar Mas yang bawain saja. Nanti Mas akan nitip ke jama'ah perempuan yang lainnya," ujar Haikal.
Amanda kembali mengangguk. Dia memberikan mukena yang selalu berada di dalam mobil. Guna, beribadah di setiap waktunya ketika dirinya di perjalanan. Menjadi istri Haikal, Amanda juga sudah mulai bisa menjaga ibadahnya.
