"Nia?"
Amanda melihat Nia sedang bersama Zhafira menenteng sebuah belanjaan. Pulang dari periksa, Amanda memang membeli beberapa camilan lain. Keluarga dari Amsterdam baru saja sampai di Bandara. Mereka sudah memberikan Amanda dan Haikal kabar. Semalam memang tertunda, jadi Tamara dan Barack tiba sore itu.
"Mas, itu Nia, 'kan?" tanya Amanda. Menunjuk ke arah di mana Nia berada.
"Nia? Di mana?" Haikal mencari-cari.
"Itu. Lihatlah!" tunjuk Amanda.
Melihat Nia ada di seberang jalan, Haikal langsung istighfar dalam hati. Benar-benar kecolongan sampai Amanda tahu saat ini kalau Nia sudah kembali.
"Dia bersama dengan mbak Zhafira. Kenapa Nia atau orang pesantren tidak ada yang memberi tahu kalau Nia sudah pulang?" lanjut Amanda.
"Um, Mas juga tidak tahu. Mas kan selalu bersamamu," sahut Haikal sedikit gugup.
"Nggak nanya juga!" seru Amanda curiga.