"Manda, cepat sembuh lah. Di kampus, aku tidak ada teman. Jadi sering ngelangut sendiri," ucap Tania.
"Setelah ini pasti sembuh, kok. Kamu tenang saja. Aku tidak menyangka saja kalau hamil itu sesulit ini. Tapi aku tetap harus menjaga kandungan aku, supaya jadilah aku baik-baik saja," celetuk Amanda.
"Harus itu! Harus!" seru Tania. "Lagi pula ... kalian juga sudah menikah begitu lama. Yah, sudah sepantasnya jika kalian memiliki seorang anak. Aku akan selalu mendoakanmu dan juga janinmu supaya baik-baik saja," sambungnya.
"Aamiin—"
Amanda dan Tania memang awalnya tidak ada masalah. Hanya saja, karena Amanda yang memulai karena tidak suka Nia di bully oleh Tania, membuat Amanda harus bertindak. Begitu juga dengan Tania yang sebenarnya tidak pernah mentargetkan Amanda sebagai musuhnya. Sebab, Nia lah orang yang Tania benci karena sudah merebut Devan darinya.