Bagas di seret keluar, dia masih meronta-ronta karena mencari Nia. Semua orang menatap Bagas dengan tatapan puas. Sementara Nia masih memiliki hari nurani, melihat dari mata Bagas yang begitu tulus padanya. Tapi, ketulusan Bagas itu dinodai oleh kejamnya perlakuannya pada Nia. Jadi, Nia hanya bisa diam saja.
Begitu Bagas melihat Nia ada di samping Bu Wiwin, barulah Bagas bisa diam. Dia terus menatap wajah Nia dengan tatapan merasa bersalah. Terlihat dari mimik bibirnya, Bagas mengucapkan kata 'maaf' kepada Nia.
Tersentuh, tidak. Nia masih teringat dengan perlakuan Bagas yang menganiayanya dan juga memperlakukan dirinya seperti binatang kala di ranjang semalam. Antara Bagas dan Nia, masih terus memandang sampai Bagas masuk ke mobil polisi yang menjemputnya. Setelah Bagas berlalu pergi, barulah Nia merasa aman.
"Sepertinya si Bagas ini beneran suka dengan gadis ini. Caranya menatapnya itu loh ... Tapi mau bagaimana lagi? Dia saja jahat padanya. Kasihan, mana masih muda juga,"
