Setelah mengantar Barack ke Bandara, Haikal meminta istrinya untuk mengantarkan ke sekolah. "Nanti, kita bicarakan ini lagi. Mas hati ini sedang banyak sekali pekerjaan di sekolah," ucap Haikal mengusap kepala Amanda.
"Yah—" Amanda kecewa.
"Nanti kita bahas lagi, ya, Sayang," ucap Haikal dengan lembut.
"Baiklah iya. Kamu kan mau ketemu sama dokter baru itu. Ya sudahlah sana!" Amanda mode cemburu.
"Ya Allah, Sayangku, cintaku. Kenapa masih saja membahas guru baru itu? Mas tidak akrab juga, loh!" seri Haikal.
Amanda tidak mau menghambat suaminya kerja. Jadi, dia tidak memberatkan supaya suaminya segera menyelesaikan pekerjaannya. Dengan cepat pekerjaan suaminya selesai, maka dengan cepat juga mereka akan bertemu dan bersama.
Setelah cipika-cipiki dengan sang istri, barulah Haikal langsung masuk ke sekolah begitu sampai. Amanda sudah bisa menyetir sendiri. Meski belum memiliki surat izin, tetap saja Haikal melepaskannya. (Jangan di tiru, ya)
***