Segala hal yang dilakukan Nia, membuat Bagas terus memperhatikannya. Selama Laras berada di kampusnya Nia, Bagas adalah orang yang ditunjuk sebagai penanggung jawab semua usaha Laras di Jogjakarta.
"Nia ini kenapa terlihat lesu, ya? Apa dia kecapekan? Bukankah pagi tadi, dia sarapan bersamaku?" batin Bagas.
Sudah dua hari Nia belum mendapatkan tempat kosan yang baru. Semua yang ada di dekat kampusnya dan juga tempat kerjanya penuh. Jadi belum bisa keluar dari rumahnya Bagas. Hal itulah yang membuat Nia sedikit tidak semangat. Antara bingung dan tidak enak hati karena menumpang dengan pria yang bukan mahramnya.
Memang keduanya pernah melakukan hubungan terlarang sebelumnya. Tapi Nia sendiri juga tidak ingin hal itu terjadi untuk yang kedua kalinya. Maka dari itu, Nia juga tidak ingin melukai hati Bagas jika dirinya belum bisa menerimanya. Sebab, sudah beberapa kali Nia menolak lamaran Bagas.