"Nia, kamu jangan menangis."
"Saya merasa terharu saja karena kebaikan dari keluarga Amanda. Bukan hanya Ibu tak marah saja yang berhati mulia. Ternyata kakak dan juga Amanda sama seperti Ibu Tamara," ucap Nia.
"Saya tidak tahu harus berterima kasih dengan cara apa lagi. Tapi jujur saya benar-benar, tidak tahu saya harus bagaimana," lanjut Nia.
Mereka pun berbincang-bincang sedikit untuk pengenalan. Setelah dirasa sudah cukup basa-basinya, Barack pun mengatakan jika dirinya ingin menempati rumah Nia untuk sementara waktu. Nia malah sangat senang jika Kakak barunya itu mau menempati rumahnya.
"Serius, kakak mau menempati rumah sederhana itu? Aku seneng banget jika kakak mau," ucap Nia senang.
"Begini rasanya dipanggil dengan sebutan kakak dengan tulus, ya?" Barack pun merasa trenyuh.
"Memangnya biasanya Amanda memanggil Kakak dengan sebutan apa?" tanya Nia.