"Ada di dalam kali, Umi sama Abah," kata Haikal.
Langkah demi langkah membawa Amanda ke ruang keluarga. Dia tertegun melihat ruangan itu yang begitu warna-warni. Balon, bunga-bunga kertas, kue tart serta buket bunga menjadi fokus perhatiannya.
"I—ini kenapa, Mas?" Manik mata Amanda seketika berkaca-kaca.
"Kejutan …." Laras dan yang lainnya tiba-tiba muncul dari belakang sofa.
Amanda terharu sekali, dia menitikkan air mata bahagia karena ternyata keluarganya sangat peduli. "Si—siapa yang menyiapkan semua ini?" tanya cewek itu.
"Siapa lagi kalau bukan aku?" sela Nia yang tergopoh-gopoh membawa dua ransel berat kembarannya.
"Enak aja. Ini semua ideku, ya," pungkas Haikal.
"Yang ngerjain ini aku," timbrung Barack.
"Kita semua yang menyiapkan ini, Sayang. Selamat datang kembali di rumah Mama. Kamu jangan sakit lagi ya. Rumah ini jadi sepi kalau Manda 'nggak ada," ucap mama mertuanya seraya melangkah menghampiri sang menantu.