Sedari tadi wajah Anxel murung. Lelaki itu setengah hati mengikuti kemauan istrinya.
"Mira, kalau gak ikhlas sebaiknya jangan ikut. Aku gak mau sampai tengah jalan nanti malah balik lagi," sindir Juna.
"Aku ikhlas kok, kata siapa gak?"
Juna menyodorkan bibirnya sebagai penunjuk ke arah Anxel yang melamun di depan mobil.
"Udah tenang saja, biar aku yang urus nanti."
Mereka sudah membuat perjanjian, masing-masing akan tidur bergantian, dua orang dengan pasangan sendiri-sendiri. Untuk yang pertama, Juna yang mengurus semuanya, Anxel dan istrinya hanya tinggal tidur menunggu giliran mereka nanti.
"Sayang, kamu bersandar di bahuku sini ..., maaf tadi gak bawa bantal kelupaan kalau mau perjalanan jauh," suruh Amira sudah menyiapkan diri.
"Tidur duluan saja, aku masih mau melihat pemandangan sekitar," tolaknya.
"Anxel, kalau kamu gak tidur sekarang, nanti mengantuk dan malah berbahaya buat keselamatan bersama," tutur Amira.
