"Bagaimana, Bi? Aksi papa bagus, 'kan? Papa berhasil mengadu domba kan antara peserta di pelatihan Dristamto Xei, dengan anak buah papa. Harusnya sih ini tidak ada yang kurang. Tapi papa rasa banyak yang kurangnya deh."
Bianca mengangkat wajahnya seperti anak kecil. Ia penasaran bagaimana papanya bisa melakukan itu dengan baik tanpa bantuan darinya. Tentu Zarius tertawa dengan puas karena ia sangat yakin dan optimis dengan hasil yang selalu direncanakan. Sekarang apa maumu akan segera terlaksana.
Binaran mata Bianca jelas terlihat. Ia sangat menunggu momen ini. Momen dimana ia akan mendapatkan tempat pelatihan Dristamto Xei untuk dijadikan tempat pelatihannya yang baru dengan nama pilihannya.
"Apa yang akan kamu pilih, sayang? Dari ribuan nama?" tanya Zarius dengan nada yang santai. Disana Bianca langsung melipatkan kedua tangannya di atas perutnya. Kemudian ia bersandar di sofanya sambil menatap ke arah langit-langit.