"Apa perkataanmu itu benar adanya?" Fania memastikan kebenaran dari apa yang diucapkan Dito. Karena setahunya, Dito sangatlah mencintai Naya. Ia tahu hal itu karena Naya sering menceritakannya. Meskipun Naya adalah menantunya, tapi Fania tidak melarang Naya untuk menceritakan segalanya termasuk urusan Dito.
Makannya ketika Dito mengutarakan hal tadi, ia sangat heran. Entah mengapa Fania merasa ada yang salah di dalam diri Dito. Terlihat dari sorot matanya jika Dito sedang berbohong.
"Saya tidak yakin kamu berbicara jujur. Coba sekarang saya tanya sama menantu kesayangan, kamu tidak ada rasa apapun pada Dito?!" tanya Fania lagi pada Naya. Disana Dito langsung mengertakan remasan tangannya. Hatinya terus berharap jika Naya akan mengatakan 'ya, perasaan untuk Dito masih ada'. Mungkin Dito akan langsung salto karena saking senangnya dengan ungkapan Naya.
"Tidak, ma."
