Yang tadinya dijadwalkan dua hari lagi, ternyata rasa mules Naya dirasakan setelah dirinya selesai makan bersama. Semuanya panik, termasuk Mauren yang terus menepuk paha Naya sebagai tanda elusan lembut.
"Siapkan mobil sekarang juga!" titah Seno pada Mirna. Dengan cepat Mirna berlari untuk menemui sang sopir. Sedangkan Nemi, ia langsung pergi ke atas untuk mengambil barang-barang persalinan Naya.
"Kamu kuat, ya." pinta Seno saat ia menggendong Naya masuk ke dalam mobil. Dengan hati-hati ia dudukkan Naya senyaman mungkin. Kemudian ia menghubungi kedua orang tuanya agar segera datang ke rumah sakit.
"Tolong jaga Mauren dan Zaina. Jangan tinggalkan mereka sebelum saya meminta kalian untuk datang." titah Seno pada Nemi dan Mirna. Keduanya mengangguk paham, dan siap menjalankan tugasnya meski sebenarnya Nemi sangat ingin sekali menemani Naya.