"Kamu kenapa, nak?!"
Baru saja masuk ke apartemen, Naya sudah menekukkan wajahnya. Ia langsung memeluk Asih yang sedang duduk di sofa. Sedangkan Nemi duduk di atas tikar sambil mengepok-ngepok kaki Zaina yang sudah tertidur.
"Gara-gara anak ibu, Naya jadi kesel." oceh Naya. Namun ocehan Naya membuat Asih mengernyitkan kedua alisnya. "Anak ibu?! Dito maksud kamu?" tanyanya yang langsung diangguki oleh Naya.
Tidak lama dari itu Dito pun masuk dengan tas gendongnya. Ia menyalami Asih yang masih saja terpelohok. "Kamu ngapain kesini? Sama Seno? Dari kapan sampai di Denmark?" tanya Asih berturut-turut. Bagaikan tidak ada waktu lagi untuk bertanya, jadi ia habisakan pertanyaannya saat itu juga.