"Aku gak mau kamu gagal, ya, Sisil. Pokoknya lusa, kamu harus bisa ngasih Naya ular besar. Tapi ingat! Ular besar yang berbisa. Jika tidak berbisa mana bisa dia mati."
Bianca kembali menghubungi Sisil di saat teman laki-lakinya sedang pergi ke toilet. Meskipun keberadaan Dito lumayan jauh, tapi ia bisa mendengar ucapan Bianca dari panggilannya bersama salah satu peserta yang sedang berlatih di sana. Dia itu adalah Dinda, sahabat terbaiknya Naya.
Flashback ke beberapa menit yang lalu...
"Ka Dito!" panggil seseorang saat Dito sedang fokus mengawasi gerak-gerik Bianca dan temannya. Ia sangat penasaran tapi pendengarannya terganggu oleh wanita ini. Lantas ia pun menolehkan kepalanya ke belakang, lalu mengernyit tidak mengenali wanta yang barusan memanggilnya.