Saat Naya pulang ke rumahnya, ia terkejut dengan suasana taman rumah yang ramai dan indah. Tamannya dipenuhi para pelayan yang sedang sibuk memasak sesuatu, ia bertanya-tanya pada Seno dan ingin langsung mendekatinya. Seno yang ikut senang melihat Naya senang pun menemaninya pergi ke taman.
"Kamu yang siapin ini, Sen?!" tanyanya.
"Gak tau." Seno menggeleng dengan tatapan yang dialihkan ke mana saja.
Naya terkekeh, ia tahu Seno. "Kamu sedang berbohong, aku tahu kamu Seno. Jangan mengelak lagi," ucap Naya dengan tatapannya yang melekat.
Seno tidak menggubris Naya, ia malah mencubit ujung hidungnya dan berlalu dari hadapannya. Hal ini membuat Naya penasaran dan kenapa Seno tidak mau mengakuinya. Saat ia hendak mengekori Seno, tiba-tiba seseorang memanggilnya dari belakang. Itu adalah Mirna yang sedang menggendong Mauren. Naya memasang wajah manjanya dan mencubit pipi Mauren yang semakin tembem.