"Papa tidak sayang, ya, dengan uang yang digunakan untuk liburan kita? Ratusan jut aloh, mas." Naya keheranan saat ia mengetahui biaya untuk liburan mereka ke nihi sumba. Setelah resepsi itu ia mencari tahu bagaimana pemandangan yang ada di sana, ia pun mencari deretan biaya permalamnya.
Setelah tahu biaya yang dibutuhkan tidaklah sedikit, ia menjadi ragu dan takut malah menghambur-hamburkan uang mertuanya. Padahal mereka sudah siap berangkat dan tinggal menunggu kesiapan Naya.
"Naya, papa sanggup memberikan hadiah itu. Kamu lihat kan bagaimana bahagianya dia mengetahui kamu menerima hadiah darinya, itu berarti papa sama sekali tidak merasa keberatan. Lagian uang segitu papa tidak memperdulikannya jika tujuannya untuk kebahagiaan keluarganya, apalagi eyang sudah meminta cicit."
Perlahan Naya paham, ia tidak bisa men-jujge papanya merasa berat akan hal ini. Naya ikut bahagia jika papa mertuanya benar-benar bahagia dengan apa yang sudah dilakukannya.