Tanpa merespon pertanyaan Naya, Seno langsung melompat ke atas kasur. Sehingga Mauren menoleh ke arah Naya yang sebenarnya ada Seno di belakangnya. Naya tertawa melihat wajah syok adiknya, matanya yang bulat sempurna membuat Naya mencubit pipinya beberapa kali.
"Aku gak mau tidur sendirian. Biar saja besok aku pergi pagi-pagi dari sini, lagian eyang juga malam ini gak akan tidur di rumahku." Gerutu Seno tepat di belakang telinga Naya.
Naya mengalah, ia menggendong Mauren dan menitipkannya lagi pada Mirna. Mungkin esok dan seterusnya ia akan tidur bersama adiknya, harapan Naya begitu.
***
"Sekarang sudah waktunya kalian menceritakan apa yang ingin kalian ceritakan. Saya tidak ingin kalian menutup-nutupi permasalahan dariku." Frans menatap Bram, Fania, dan Seno dengan tatapannya yang datar.