"Naya, aku boleh bertanya sesuatu?"
Naya menatap Seno, lalu mengangguk mempersilahkankan suaminya yang mau bertanya. "Kamu tidak lagi berkabar dengan Dito?"
Sontak Naya terpaku, tapi ia harus bicara dan menjawab apa adanya. "Setelah video call waktu dia minta aku untuk pergi ke Jepang, dia jadi gak pernah lagi nanyain kabar ataupun apa. Pas aku chat sih katanya dia lagi sibuk banget, makannya gak bisa hubungi aku lagi. Kenapa emang?" Naya bertanya balik.
"Apa nanti kamu tidak akan menghubunginya lagi setelah hatimu benar-benar hanya untukku?!"
Naya sedikit mengulas senyumnya, "Seno pertanyaanmu yang ini sudah mencangkup pertanyaan hati, aku sudah bilang jika aku akan menjawabnya di malam terakhir kita di puncak." jawab Naya. Seno pun menyerah, ia tidak akan lagi menanyakan soal seperti ini di luar malam terakhir nanti.
"Aku juga boleh bertanya?"
"Tentu, Naya."
"Kapan kamu akan menyelesaikan misimu itu? Misi papa."