"Permisi, tuan, nona. Mau ngambil neng Mauren," setelah lumayan lama Seno mengobrol dengan Mauren, Mirna datang menjemputnya.
Naya yang sedang duduk di seberang Seno langsung bangkit dan memeluk Mauren yang ada di pangkuan suaminya itu. Tidak henti-hentinya ia mengecup sang adik, ia enggan dipisahkan, tapi itu sudah menjadi permintaan dari sang mertua agar bisa membiasakan Naya saat sedang berlatih di rumah Cook Dristamto Xei. "Naya, kasihan Mauren." protes Seno lagi, ia mencoba menghindarkan Naya dari Mauren. Tapi tenaga Naya lumayan kuat dan tidak bisa memaksa istrinya untuk menghentikan aksinya.
"Seno, Mauren mau diambil. Jangan halangi aku lagi," rengek Naya.