Naya menatap Seno dan Clara bergantian, ia melihat Seno yang menggeleng secara perlahan. Mengisyaratkan jika Naya tidak boleh marah dan apa yang Naya lihat tidak sesuai dengan sebenarnya terjadi.
"Sepertinya sudah terlambat, aku pamit." ucap Naya dengan menunduk, ia tidak bisa menyalami tangan Seno karena merasa tidak enak dengan adanya Clara. Meski Clara bukan siapa-siapanya lagi, tapi hati Naya memilih untuk tidak melakukannya.
"Naya! Naya!" panggil Seno yang tidak menghentikan langkah Naya sedikit pun. Ia melihat Naya masuk ke dalam mobil bersama Syeril yang sedang menjalankan hukumannya yang diberikan oleh Seno.
Seno sudah yakin jika Naya marah terhadapnya, ia pun sangat yakin jika malam ini Naya tidak akan mau berbicara dengannya. Seno menjauhi Clara tanpa menyentuh tangannya sama sekali, ia masuk dengan langkah yang sangat cepat. Meminta Nemi untuk menyajikan minuman dingin agar dirinya lebih merasa tenang.