Asih merasa bersalah karena sudah memandang Naya dengan pandangan buruk, perlahan rasa kesalnya pun mulai terkikis bahkan hampir menghilang.
"Sekarang Naya takut Dito menjauh setelah mengetahui hal ini, padahal sejak kemarin Naya berusaha menjaganya agar Dito tidak melupakan dan menghilang dari kehidupan Naya. Naya tidak bisa menerima ini," ungkap Naya dengan penuh air mata.
"Maafkan ibu, Naya. Kemarin ibu tidak mendengarkan penjelasanmu, dan mungkin untuk saat ini kamu tidak perlu menghawatirkan pernikahan kamu bersama Seno karena ibu akan ikut menjaganya."
Naya mengernyit hebat, ia menyeka air matanya dan mencerna sesuatu. "Jadi ibu belum menceritakan masalah ini kepada Dito?" tanya Naya.
"Sempat ingin, tapi suamiku menolak karena katanya lebih baik masalah yang sekarang menimpamu ini dibicarakan baik-baik kepada Dito olehmu dan tuan Seno." jawab Asih.