"Terima kasih atas do'anya, Bu." Naya memeluk Asih dengan penuh air mata. Ia mencurahkan semua kerinduan terhadap ibunya lewat pelukan Asih.
Dito menatapnya bangga, ia sudah yakin jika Naya lah yang akan menjadi juara pertama di perlombaan nasional ini karena terlihat dari segi kreatifitas dan kualitas masakannya jauh lebih mengungguli daripada peserta lainnya.
Setelah kejadian kemarin, hubungan Naya dan Dito tidak selengket sebelumnya. Bahkan sekarang eskpresi dan tingkah Dito sangat terlihat datar dan tidak lagi seheboh dulu, ini semua berawal dari Naya yang memang sikapnya terlihat sedikit beda. Dari sana, Asih dan suaminya paham dengan kondisi mereka sehingga keduanya pergi dengan alasan harus menjaga pasar yang sudah mulai rame.