Pernikahan yang melelahkan. Naya dan Dito sampai tertidur pulas di masing-masing kamarnya yang ada di hotel. Mereka saling tidak mau diganggu karena kondisi mereka yang begitu tak berdaya.
"Ibu?!" lirih Naya saat ia melihat Asih yang ada di kamarnya.
Asih tersenyum manis, "Iya, Naya. Ibu disini. Dari setelah acara Nanta nangis terus. Digendong siapapun tidak mau," ucap Asih.
Sontak Naya langsung bangkit dan meraih Nanta dengan bujukan yang manja. Padahal ia baru bangun dan tubuhnya masih terasa lelah. Baju pengantin tidaklah ringan, karena modelnya berbeda dengan yang pernah ia pakai sebelumnya di pernikahan pertama bersama Seno. Ketika di pernikahan pertamanya, gaun pengantin Naya terlihat elegan tidak banyak pernak-pernik dan kainnya pun tidak terlalu tebal.
Tidak lama dari Naya menggendong Nanta, Dito datang dengan wajah bantalnya. Asih sampai tertawa melihat ekspresi anaknya yang terlihat sangat susah membuka mata.