Ada sedikit tarikan senyum di bibirnya, membuat Bryan perlahan mendekat dan menatap wajah Naya dari samping. Ia menanyakan kenapa Naya tersenyum seperti itu saat melihat seorang wanita yang sedang menggendong bayi.
Tanpa sadar Naya menjawab, "Aku teringat masa dulu dengan Dito. Mereka menjadi bayanganku bersamanya. Setiap hari, setiap waktu, dan setiap saat kita berjalan bersama. Menghabiskan waktu demi mencari hal yang kita tuju."
"Wanita itu adalah aku, bayi itu adalah adikku, dan pria itu adalah Dito." lanjut Naya dengan tatapan yang masih terfokus ke arah sana.
Semua jadi terdiam. Mereka menatap dan memperhatikan Naya hingga kisahnya benar-benar menyerap di benak mereka. Termasuk Bryan yang tidak menyangka jika kasih Naya sedalam itu terhadap Dito. Hatinya terasa terbakar dengan apa yang sudah ia dengar.
"Apa kamu merindukan pria itu?" tanya Bryan lagi.