Semua jenis makanan sudah terhidang di hadapan para coach. Dan satu persatu mereka mencicipi makanan yang dibuat muridnya. Termasuk Naya. Naya mencicipi hasil masakan teman sekelasnya. Ia mengingat semua rasa yang sudah ia coba.
Ketika akan mencoba makanan Dinda, Naya menatapnya dan memberikan senyuman manisnya. Dinda yang melihat itu langsung mengangguk menyerahkan semua hasil dari keputusan para coach.
"Jujur … dari sekian masakan yang aku coba, masakan Dinda yang lezat." puji Naya dalam hati. Pujian itu bukan berdasarkan karena dirinya dekat dengan Dinda, tapi karena rasanya memang benar-benar enak.
"Coach Naya, coba punyaku!" pinta Bryan dengan sangat antusias.
Mau tidak mau Naya meraih masakan Bryan dan mencicipinya. Dan hasilnya tidak pernah ia duga. "Rasanya ini sangat lezat. Melebihi masakan Dinda." Naya mengakuinya dalam hati. Dan ketika para coach lain mencicipi masakan Bryan, mereka pun mengakui jika makanannya itu sangat enak.
