"Ini yang namanya Bryan?!" geram Dito. Sudah beberapa jam ia menunggu wajahnya muncul di layar handphone-nya. Karena sebelumnya ia meminta kepada Dinda secara diam-diam. Ia ingin mengawasinya agar tidak mengganggu Naya. Tapi nyatanya sekarang ia datang dengan sendirinya. Menghamparkan wajahnya dengan jelas tanpa gangguan apa-apa lagi.
"Pah, ini tidak benar. Naya tidak mungkin meminta kepada dua pria. Naya tidak seperti itu, pah." rengek Naya memastikan agar papa mertuanya tidak mudah percaya dengan drama yang dibuat oleh temannya ini. Bahkan ia sampai menunjukkan bukti perbincangannya bersama dengan keluarganya jika dirnya tidak ada apa-apa dengan Bryan.
"Mah, mama percaya kan sama Naya. Naya tidak mengundangnya, Naya tidak memiliki hubungan apa, dan Naya tidak pernah menghubunginya untuk segera menikahiku. Aku hanya tahu dia sebagai teman sekelas ku, tidak lebih." tutur Naya berusaha meyakinkan Bram yang tampaknya sudah mulai terpengaruh.